Rabu, 26 Oktober 2011

Harapan Itu Ada

            Sebuah harapan baru yang mulai menampakkan dirinya menjadi sebuah jawaban yang selama ini telah lama ditunggu, mengurai sebuah jawaban yang selama ini tak terjawab menjadi teka-teki yang tersembunyi kebenarannya. Puitis ya kayaknya kata-kata diatas. Harapan memang selalu ada jika kita mau mencari dan ada usaha untuk mendapatkan harapan itu. 

            Harapan tidak akan pernah mati. Benar apa tidak kata-kata itu jika menurut anda? Jika anda menjawa salah maka anda memang sudah tidak punya harapan jika anda yang menjawab benar maka beruntunglah anda masih mempunyai harapan dan harapan itu akan terwujud menjadi kebanggaan diri anda. Jika seorang sudah tidak mempunyai sebuah harapan maka berakhirlah hidupnya, tidak ada gunannya hidup seperti kata pepatah jawa “Garing gak garing teles gak teles, mamel” yang artinya dalam bahasa Insonesia “ Kering tidak basah juga tidak, mamel” jika hidup ini mamel maka tidak enak. Bau saa jika mamel maka tidak akan enak dipakai. Sama juga dengan kehidupan kita yang tidak mempunyai harapan maka akan terasa mamel.

            Tidak semua orang mempunyai pemikiran yang sama dan kayaknya tidak ada  yang pernah mempunyai pemikiran yang sama meskipun itu orang kembar sekalipun. Maka dari itu saya tidak menyalahkan jika kita tidak bisa menjadikan sebuah pemikiran yang  selalu sejalan pasti akan ada perselisihan karena ada jurang waktu yang akan memisahkannya. Untuk itu harapan yang akan menjadikan perselisihan itu menjadi setu kesatuan lagi menjadi jembatan waktu yang selalu setia melayani majikannya. Yang saya maksud disini sebagai majikan adalah kita orang-orang yang masih mempunyai harapan meskipun harapan itu kecil adanya.

            Harapan memang selalu ada itu benar menurut perspektif saya pribadi, karena saya berfikir bahwa harapan akan mampu member sebuah penerangan terhadap cita-cita kita yang telah kandas karna jurang waktu. Harapan akan bisa menjadikan hidup kembali sebuah cita-cita yang mati tersebut. Ibarat sebuah lilin, lilin itu kecil dan tidak berdaya tetapi jika kita masih mempunyai lilin yang masih mempunyai api maka kita bisa membakar  rumah yang kokok  itu walaupun dengan susah payah. Meski itu tidak menjadikan lilin itu sebagai penghancur dan perusak.

            Berteriaklah sekencang-kencangnya dan berkeyakinanlah bahwa diri anda adalah orang-orang yang selalu mempunyai harapan dan bisa menjadikan harapan itu sebuah kenyataan yang bisa membuat diri kita bangga dan terkengan oleh waktu yang terus berjalan. Semangat dan terus berlari untuk mencapai dan mewujudkan harapan yang kita punya. Semoga dengan adanya harapan yang kita miliki kita diberikan kekuatan dan keuletan untuk mencapai dan menjadikan harapan itu sebagai pelecut diri kita agar lebih baik. [Oleh: M. Miftahur Royan]

Jember, 25 Oktober 2011
Kamar kontrakan 16:56 Sore 


Comments
2 Comments
  1. harapan adalah kenyataan yang tertunda sob, raihlah agar menjadi nyata :)

    BalasHapus

Tulisan terkait