Menunggu adalah pekerjaan yang sangat membosankan, maka janganlah kau menunggu ajalmu dengan hal-hal yang tidak bermanfaat. Manfaatkan waktu ini dengan sebaik-baiknya, jangan engkau sia-sakan waktu yang tak kan pernah bisa kembali ini. Mengapa demikian karena jika waktu bisa kembali maka tidak akan ada orang yang meghargai waktu. Maha besar Allah yang telah mengatur yang ada di bumi dan langit dengan sempurna.
Waktu itu adalah segala-galanya, waktu tidak bisa diperpanjang ataupun disingkat, yang bisa diperpanjang dan dipersingkat adalah pekerjaan kita, bagaimana kita memenej waktu itu kunci keberhasilan. Waktu berjalan dengan sendirinya tidak ada yang mengatur, sudah diatur oleh Allah sejak dulu sebelum menciptakan yang namanya semesta alam kapan waktu berjalan dan kapan waktu akan berhentinya.
Berbicara mengenai waktu kita dapat berbicara masalah kesempatan, yang dimaksud disini kesempatan untuk meraih keberhasilan. Kesempatan akan selalu ada jika kita mau bergerak untuk berusaha mencari dan terus mencari apa yang disebut dengan jalan menuju keberhasilan. Jika kesempatan sudah kita dapat maka tinggallah kita berusaha menuju langkah yang selanjutnya yaitu sebuah keberuntungan.
Ada yang mengatakan bahwa kesempatan datang hanya satu kali, saya kurang sependapat dengan kata-kata itu. Saya lebih suka mengatakan bahwa kesempatan itu datang berulang ulang, tergantung dari kita sendiri mau berusaha mencari kesempatan itu atau tidak, banyak jalan menuju roma banyak jalan juga menuju sebuah keberhasilan. Hanya saja bagaimana kondisi jalan dan cara yang kita gunakan untuk menempuh sebuah keberhasilan akan menentukan cepat lambatnya kita sampai ketujuan.
Waktu akan berpihak kepada kita jika kita menghargainya dan memanfaatkan dengan hal-hal yang baik dan tidak menggunakan waktu yang sangat singkat ini untuk hal-hal yang buruk. Seperti kata pepatah “dimana kita berpijak disitu bumi di jinjing” kita harus bisa berkomunikasi dengan hal-hal disekitar kita, tidak hanya dengan hal yang konkrit tetapi harus bisa menjalin komunikasi dengan hal-hal yang abstrak. Yang dimaksud disini konkrit adalah hal-hal yang nyata dan dapat dilihat dengan mata telanjang semisal manusia, hehan, tumbuhan dan lingkungan sekitar kita. Sedangkan yang dimaksud konkrit disini adalah hal-hal yang tidak tampak oleh mata semisal waktu, perasaan seseorang dan mahluk lain yang berada disamping kanan kiri kita setiap saat.
Inti dari semua ini adalah bagaimana cara kita menghargai sebuah waktu sehingga bisa memunculkan sebuah kesempatan-kesempatan dan akhirnya berbuah keberuntungan untuk kita sendiri. Memaksimalkan waktu yang sedikit ini untuk hal-hal yang berguna tidak hanya menjadikan waktu ini hanya untuk menunggu ajal kita, karena menunggu adalah hal yang sangat membosankan. [Oleh: M. Miftahur Royan]
Jember, 24 Oktober 2011
Kamar kontrakan 18:30
Blogwalking gan...
BalasHapuswth?! Sumpah artikel loe bagus banget komandan! Dari paragraf pertama udah amat ngena??! Anjing sumpah salut gua gan!!! Lanjutin tulisan loe gan... Anjin... Geleng2 gua
BalasHapusterimakasih pujiannya mas dicky, semoga bisa menjadi penyemangat saya untuk terus menulis
Hapus